PENYELESAIAN
MASALAH YANG MELIBATKAN HUKUM COULOMB DAN VEKTOR
Disusun
oleh :
Nama : Dewi Utami
Nim : 2010 122
129
Kelas : 5.C
Mata
Kuliah : Listrik
magnet
Program
Studi : Pendidikan Fisika
Dosen
Pengasuh : M. Riduan
Ariyanto, S.Pd
UNIVERSITAS
PGRI PALEMBANG
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN
AKADEMIK 2012-2013
PENYELESAIAN
MASALAH YANG MELIBATKAN HUKUM COULOMB DAN VEKTOR
HUKUM COULOMB
Hukum
coulomb ditemukan oleh fisikawan prancis Charles Coulomb (1736 – 1806). Pada
tahun 1785, Charles Coulomb menyelidiki hubungan antar besar muatan dan jarak
antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkan.
Hukum Coulomb berbunyi:
Besarnya
gaya antara muatan q1 dan muatan q2, yang dipisahkan oleh
jarak d, adalah berbanding lurus dengan besarnya kedua muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan-muatan tersebut.
Secara matematis hukum coulomb
dinyatakan dalam persamaan:
Penyelesaian Masalah yang Melibatkan
Hukum Coulomb dan Vektor
Gaya
listrik antara partikel-partikel yang bermuatan dalam keadaan diam
(kadang-kadang disebut sebagai gaya elektrostatik atau gaya Coulomb) merupakan,
seperti halnya semua gaya, Vektor: gaya ini memiliki besar dan arah. Ketika
beberapa gaya bekerja pada sebuah benda (sebut F1,F2, dan
seterusnya) gaya total Fnet pada benda merupakan jumlah vektor dari
semua gaya yang bekerja padanya:
Fnet
= F1 + F2 + . . .
Jika
diketahui dua vektor gaya, F1 dan F2, yang bekerja pada
sebuah benda, keduanya dapat ditambahkan dengan menggunakan metode pangkal ke
ujung atau dengan metode jajaran genjang. Kedua metode ini berguna untuk
memahami suatu soal (untuk mendapatkan gambaran-gambaran mengenai apa yang
terjadi), tetapi untuk menghitung arah dan besar jumlah resultan, akan lebih
tepat jika digunakan metode penambahan komponen.
Komponen
– komponen dari gaya F1 dan F2 yang diuraikan menjadi
komponen sepanjang sumbu x dan y.
Kita
jumlahkan komponen – komponen x dan y secara terpisah untuk mendapatkan
komponen gaya resultan F, yaitu :
Besar
F adalah:
Arah
F ditentukan oleh sudut
yang dibuat F terhadap sumbu x, yang
dinyatakan dengan:
Ketika
menangani beberapa muatan, sering kali akan sangat menolong jika digunakan
indeks pada setiap gaya yang terlibat. Indeks pertama menyatakan partikel di
mana gaya bekerja; yang kedua menyatakan partikel yang memberikan gaya. Sebagai
contoh, jika kita memiliki tiga muatan, F berarti gaya yang diberikan pada
partikel 3 oleh partikel 1.
Sebagaimana
pada semua penyelesaian masalah, penggambaran diagram sangat penting, terutama
diagram benda-bebas untuk setiap benda yang menunjukkan semua gaya yang bekerja
pada benda tersebut. Dalam menerapkan hukum coulomb, kita biasanya berhadapan
dengan besar muatan saja (dengan mengabaikan tanda minus) untuk mendapatkan
besar setiap gaya. Kemudian tentukan arah gaya secara fisik (muatan yang sama
tolak – menolak, yang tidak saman tarik menarik), dan gambarkan gaya pada
diagram. Akhirnya jumlahkan gaya – gaya tersebut pada satu benda sebagai
vektor.
Contoh
soal:
0,30m 0,20m
+
Tiga muatan pada satu garis. Tiga
partikel bermuatan disusun dalam satu garis. Hitung gaya elektrostatik total
pada partikel 3 (muatan
yang disebabkan oleh dua muatan yang lain.
Penyelesaian
: Gaya total pada partikel 3 akan merupakan jumlah vektor gaya F31
yang diberikan oleh partikel 1 dan gaya F32 yang diberikan oleh
partikel 2 :
. Besar kedua gaya ini adalah
Karena
kita menghitung besar gaya – gaya ini, kita hilangkan tanda – tanda muatan
tersebut ; tetapi kita harus menyadari keberadaannya untuk menentukan arah
setiap gaya. Tentukan garis yang menghubungkan partikel – partikel tersebut
sebagai sumbu x, dan arah ke kanan positif. Kemudian, karena F31
merupakan gaya tolak sedangkan F32 adalah gaya tarik, F31
menunjuk ke arah x positif dan F32 menunjuk arah x negatif. Gaya
total pada partikel 3 adalah
Besar
gaya total adalah 1,5N, dan menunjuk ke kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar